Friday, July 31, 2009

Atasi Kebotakan dengan Cangkok Rambut

Anda merasa rambut Anda makin menipis dari hari ke hari? Jika benar begitu, segeralah periksa ke dokter. Tentunya dokter yang memang ahli di bidang ini.
Mungkin Anda bertanya, kenapa harus segera periksa ke dokter? Ya, karena kerontokan rambut memang tak bisa dipandang sebelah mata. Ia bisa jadi merupakan awal dari kebotakan.

Tentu Anda tak mau kan, ‘mahkota’ Anda luruh sebelum waktunya? Karena itu, periksakanlah segera. ”Dengan sesegera mungkin memeriksakan gejala kebotakan ke dokter, paling tidak kita dapat segera mengetahui faktor penyebab kebotakan itu,” kata dokter Gunawan Budisantoso SpKK, ahli transplantasi (pencangkokan) rambut dari klinik estetika Aesthenique, Jakarta.

Jika dari pemeriksaan diketahui bahwa kerontokan itu merupakan gejala dari kebotakan permanen — yaitu kebotakan yang terjadi karena penderita memang memiliki bakat bawaan — maka kerontokan itu bisa disembuhkan, terutama bila masih pada tahap awal. ”Kebotakan permanen meskipun tidak dapat disembuhkan lagi, namun bila masih dalam tahap awal masih dapat disembuhkan, melalui perawatan oleh dokter,” tutur dokter yang juga bertugas di RS Mitra Keluarga, Jatinegara ini.

Namun, jika penderita tidak menyadari bahwa ia memiliki bakat bawaan sehingga kebotakannya meluas dan parah, maka cara yang dapat ditempuh untuk mengatasinya adalah dengan cangkok (transplantasi) rambut.

Menjanjikan
Transplantasi atau pencangkokan rambut adalah salah satu jenis pengobatan bagi pasien yang mengalami kebotakan permanen karena faktor genetik. Melalui operasi kecil, beberapa helai rambut beserta akarnya dan juga jaringan kulit kepala pasien yang berada pada daerah yang tidak botak, diambil untuk kemudian ditanam pada daerah yang mengalami kebotakan.

Biasanya, setelah tiga bulan operasi, rambut hasil transplantasi ini telah mengakar kuat. Tapi sebelum sampai masa tiga bulan itu, pasien harus diawasi oleh dokternya. Satu minggu setelah operasi misalnya, pasien masih menjalani perawatan dokter dan tidak boleh mengutak-atik daerah kebotakan yang telah ‘ditanami rambut baru’ itu. ”Lewat seminggu, barulah pasien boleh mencuci rambutnya sendiri,” lanjut Gunawan yang menangani transplantasi rambut sejak tahun 1997 ini.

Dijelaskan, dalam waktu tiga bulan itu, rambut hasil pencangkokan masih dalam proses adaptasi. Jadi jangan heran bila rambut yang ditanam itu mengalami kerontokan. Tapi jangan cemas, karena meski rontok, sesungguhnya akar rambut yang ditanam tetap kuat, dan akar tersebut nantinya akan tumbuh menjadi rambut yang sehat. ”Seratus persen dapat tumbuh seperti rambut normal yang terdapat pada daerah yang tidak mengalami kebotakan.”

Bagi mereka yang mengalami kebotakan permanen, transplantasi rambut tentunya menjadi alternatif yang sangat menjanjikan. Namun perlu Anda catat bahwa transplantasi rambut tidak diperlukan untuk mereka yang mengalami kebotakan non-permanen. Mengapa demikian? Sebab, kebotakan non-permanen biasanya bisa diatasi bila penyebab utama kerontokan itu dapat diatasi. Jadi, tak perlu transplantasi rambut.

Misalnya saja, kebotakan yang disebabkan ketombe. ”Bila ketombenya bisa dihilangkan, maka rambut pun akan kembali sehat dan gejala kebotakan berhenti.” Begitu pula dengan penyebab lainnya, seperti gangguan proses kekebalan, trauma, ataupun kecelakaan. ”Jadi, kebotakan non-permanen ini beda dengan kebotakan permanen, karena ini memang disebabkan faktor genetik dan tidak mungkin disembuhkan lagi.”

Berkait dengan hal ini, Gunawan yang juga seorang spesialis bedah kosmetik, punya cerita. Kata dia, pernah ada salah seorang pasiennya yang telah menghabiskan dana puluhan juta untuk mengobati kebotakannya. Sayang, ia melakukan upaya itu di tempat-tempat penanganan rambut yang tidak ditangani oleh ahlinya. Berbagai produk pun telah dicoba. Namun upayanya sia-sia.

Kebotakannya tak teratasi. ”Ya, karena memang kebotakan yang dialaminya adalah kebotakan permanen, akibat faktor keturunan, dan satu-satunya cara adalah dengan melakukan transplantasi rambut.”

Karena itu seseorang yang mengalami kebotakan perlu mengetahui penyebab dari kebotakan yang dideritanya: apakah karena faktor bawaan atau penyebab lain. Dengan demikian gejala ataupun kebotakan itu dapat segera disembuhkan. Jadi sebenarnya, tidak semua jenis kebotakan harus ditangani dengan transplantasi rambut.

Tapi yang jelas, untuk kebotakan permanen, transplantasi rambut merupakan jalan keluar yang sangat menjanjikan. ”Seratus persen sembuh.”

No comments:

Post a Comment